Menggapai Puncak Tertinggi PEKALONGAN MT.Rogojembangan

Siapa yang tidak mau berada di titik tertinggi dari sebuah daerah tertentu, atau bahkan tanah tempat kita lahir sendiri,????  Hmm,, sangat indah sekali bukan. Hal itulah yang membuat saya dan teman-teman saya dari Pekalongan & Semarang mempunyai niatan dan berhasrat untuk menikmati dan mencumbui gagahnya Mt. Rogojembangan (Titik Tertinggi PEKALONGAN) yang mempunyai ketinggian 2771Mdpl. Disamping mesih mempunyai Gunung yang masih asri, Pekalongan juga mempunyai Pantai yang menawan pula.
Baca : Pantai Pekalongan Yang menawan Mesti gunung ini tergolong dengan gunung yang tidak terlalu tinggi dibandingkan dengan gunung-gunung jawa tengah lainnya seperti Double-M nya Merapi Merbabu atau Double-S nya Sindoro sumbing atau bahkan gunung yang kurang lebih setahun ini masih ditutup MT. Slamet yang sampai sekarang masih berstatus WASPADA. Yang berhasrat kesana harap bersabar yaaa…. Patuhi aturan dan tentunya Safety First. Okeee JJJJ



Okee, sekarang kita kembali ke pembahasan awal tentang Gunung Rogojembangan terlebih dahulu, sebelum saya ceritakan pengalaman pertama saya dan teman-teman dari Pekalongan maupun semarang untuk mendaki kesana. Gunung Rogojembangan yang terletak di Desa Gumelem, Kecamatan Petungkriyono, Kabupaten Pekalongan ini merupakan Gunung yang masih tergolong sepi. Disamping hutannya yang alami gunung ini masih belum banyak diketahui atau jarang orang yang tahu. Gunung yang dikelolai langsung oleh Polisi hutan Petungkriyono ini yang mempunyai Basecamp di Rumanya yang berada di kaki gunung Rogojembangan. Gunung Rogojembangan atau yang biasa disebut Puncak Raja ini masih bisa kita temukan tanaman-tanaman yang tergolong sudah langka keberadaannya seperti Anggrek Putih, Kantong Semar,dll.

Sudah gak sabar nungguin ceritanya yaaa..oke deh. Cerita ini berawal dari teman saya yang mengikuti sebuah acara yang diadakan oleh teman yang dari semarang (Pendaki Gunung Indonesia Korwil Semarang) PGIKS, yang acara itu dinamai pendakian 12 13 14. Entah apa artinya aku sendiri sudah lupa hhheeehee, karena kami mendaki pas Tahun baru 2015 silam, ceilaaahh kayak jaman nenek moyang yak pake silam segala. Hehehe… Acara demi acara kita susun sedemikian rupa agar acara ini bias berjalan dengan lancar dan tidak ada suatu halangan apapun. Awalnya sihh saya tidak kenal dengan semua teman yang ikut. Hanya beberapa saja yakni Komandan Sopian, komandan Zarkasih dan Raden Susi, heheh unik ya namanyaa.. Mereka adalah temen saya yang ketemu pas kita ikut bantuin Penggalangan Dana untuk Korban Bencana Longsor di Banjarnegara.

Setelah semuanya sudah dikoordinir dari Peralatan, Logistik,P3K, tempat kita ketemu,dll.  Saya sendiri berangkat dari rumah bersama Komandan Sopian. Kita berdua berangkat menuju pasar Doro, tempat kita ketemu dengan Zarkasih,dkk Yang juga merupakan Pasar yang sejalan dengan perjalanan menuju Puncak Raja nanti. Setelah sekitar Sejam perjalanan, sampai sudah saya dan sopian di Pasardoro pada jam 15.00 WIB, karena kita janjian ketemu disini jam 14.00 WIB, hmmm biasa lah jam Indonesia, telat dikit. Awalnya saya kira teman-teman sudah menunggu lama, ehhhhh engggingeeng ternyata Saya dan Sopian lah yang sampai disana dulu. Yahhhhh, kita tunggu dehhh. Setelah kita lama menunggu sekitar 30menit dan belum terlihat tanda-tanda mereka dating, segera saya calling Zarkasih. Hmmm ternyata mereka masih menunggu juga di Kedungwuni. Yaeelllahh tau gini tadi saya dan sopian tidak usah buru buru yaa, gak papa lah. Setelah kita berbincang-bincang agak lama, saya dan Sopian memutuskan untuk melanjutkan perjalanan berdua dulu dan nanti bertemu di Kecamatan Petungkriyono atau Tugu Petungkriyono , yang disana ada warung-warung yang biasa disinggahi oleh orang-orang pribumi maupun wisatawan yang datang (seperti kita ini, hhhee) untuk sekedar melepas lelah dan dahaga serta mengusir lapar saat perut kosong.

Setelah sampai disana saya ketemu dengan orang yang juga akan mendaki ke Gunung Rogojembangan untuk merayakan datangnya Tahun baru. Mereka ternyata dari Pekalongan juga tepatnya dari Tirto, Pekalongan. Disana saya juga ketemu dengan segerombolan tim yang akan Camping di Curug Bajing,Muncar, maupun mendaki ke Kendalisodo yang terletak di bawah Rogojembangan dan tingginya pun masih si angka 1000an Mdpl. Tak lama kami menunggu sambil ngobrol ngalor ngidul zarkasih dkk pun tiba, kita pun langsung OTW karena hari semakin petang, waktu itu sekitar pukul 17.25 WIB.

Sekarang tim saya berjumlah 11 Personil. 45menit lamanya perjalanan dari Kecamatan sampai ke Basecamp Rogojembangan.  Sesampai disana kita pun langsung absen ke pemilik Alam semesta ini yakni sholat maghrib dan istirahat sejenak sembari menunggu datangnya waktu sholat Isya’. Setelah semua siap kita segera Registrasi untuk mendaki gunung Rogojembangan tersebut.  Perjalanan pun dimulai….Perjalanan malam disebuah hutan yang tergolong masih lebat pepohonannya dan tergolong Hutan yang masih Asri serta terjaga Kelestariannya. Yahhh semoga sampai anak cucu kita nanti yaa..Amiiin.

Perjalanan dari Basecamp ke puncak membutuhkan waktu sekitar 2Jam-3jam dan memiliki 3 Pos dengan track yang Oke bangett dahhh. .patut kaku cobainn jika kamu benar-benar Pedaki sejati hehehe. Setelah 2jam lamanya kita pun sampai dipuncak, dan benar saja. Orang yang pas ketemu saya saat di kecamatan sudah berada disini, karena saat kita ketemu mereka berangkat ke Basecamp lebih dulu, sementara saya menunggu Zarkasih dkk.Dari puncak terlihat juga Puncak Pekalongan yang lain Puncak Hanoman.
Baca : Indahnya Selatan Pekalongan, Puncak Hanoman Tenda pun didirikan dan kami pun langsung mengeluarkan senjata utama untuk masak memasak dan membuat obat agar kita bias melek lebih lama dengan sekedar mensruput kopi yang kita seduh dengan air hangat. Setelah semua makanan (biasanya masak Mie Instan) telah siap untuk dimakan, langsung dehhh kita eksekusi bareng bareng. Hheeehe setelah itu kita mimpi ***AH, sensor yaaa.
Karena ini adalah malam Tahun Baru, saya pasang alarm jam 00.00 sebelum saya tidur, agar bias melihat gemerlapnya kembang api Kota Pekalongan yang bias kita lihat dari sini (Puncak Raja). Setelah tidur, tiba tiba ada suatu suara yang menurut saya itu sangat mengganggu telinga saya dan ternyata itu adalah hp yang berbunyi, ehh lupa bahwa itu adalah alarm yang saya buat sendiri.  Sebenarnya tubuh ini masih ingin mimpi ***AH heee, tapi saya niatkan untuk mengecek keluar, dan benar saja. Kembang api beterbangan dan beterbaran di langit Pekalongan. Huuuuhh indah sekaliiiii, ingin sekali mengulangnya. Setelah melihat indahnya gemerlap kembang api Pekalongan saya putuskan untuk tidur lagi agar pagi nanti tidak kesiangan saat menjemput sang mentari 1 Januari 2015. Tidur kali ini pun agak lama, sekitar 5jam an kita bias melepas lelah.  Pukul 05.30 pun tiba. Langit timur sudah bewarna kemerah-merahan, itu tandanya sang mentari akan muncul dari peraduannya.30menit lamanya kita menunggu datangnya sang mentari dan akirnya dengan malu-malu diapun muncul dengan warna yang menawan Gold,atau yang biasa disebut Golden Sunrise.


Kita pun tidak akan ketinggalan untuk mengabadikan momen momen yang sangat indah dan menawan ini. Kita sibuk berfoto-foto sendiri untuk dokumentasi sendiri maupun untuk acara 12 13 14 dari PGIKS. Sembari berfoto-foto saya dan beberapa teman menyibukan diri dengan memasak untuk makan pagi. Setelah makanan siap langsung kita undang teman-teman untuk menyantap makanan pagi ini.  Perutpun kenyang dan kita pun langsung bersih bersih dan langsung turun, karena trip kita ini tidak hanya ke Gunung Rogojembangan Juga. Setelah kita turun kita langsung melanjutkan perjalanan kita menuju Curug Bajing…….

BERSAMBUNG…

Comments

Popular posts from this blog

Indahnya Pasir Kencana Pekalongan

Senja di Pantai Slamaran